Jakarta –
Gangguan makan adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan perilaku makan yang tidak normal dan disertai gangguan emosi. Penderitanya mungkin makan terlalu sedikit atau terlalu banyak dan mungkin khawatir dengan berat badan atau bentuk tubuhnya.
Tergantung pada jenis kelainannya, penderita kelainan makan menunjukkan perilaku makan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, berikut informasi lebih lanjut mengenai gangguan makan.
Gangguan makan adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gangguan makan yang berhubungan dengan ciri-ciri psikotik. Dalam buku Psikologi Kehamilan, Persalinan dan Nifas karya Eka Mustika Yant dan Baik Dika Fatmasar membahas tentang pola makan, bentuk tubuh, dan berat badan.
Gangguan ini terjadi ketika seseorang mengalami gangguan parah dalam perilaku makan, seperti kurang makan berlebihan, makan berlebihan, atau rasa tertekan yang berlebihan atau kekhawatiran terhadap berat badan atau bentuk tubuh.
Makan lebih sedikit atau lebih banyak dari biasanya dapat menyebabkan gangguan makan. Namun pada tahap tertentu, rasa ingin makan lebih atau kurang terus berlanjut tanpa nafsu. Jenis gangguan makan
Ada banyak jenis gangguan makan dengan gejala yang berbeda-beda. Penjelasannya sebagai berikut : 1. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa biasanya berkembang pada masa remaja dan menyerang wanita. Melansir Healthline, secara umum penderita anoreksia nervosa menganggap dirinya sangat gemuk, padahal sebenarnya mereka sangat kurus. Mereka terus-menerus menimbang diri, menghindari makanan tertentu, dan sangat membatasi asupan kalori. Gejalanya antara lain: kebiasaan makan yang sangat terbatas, rasa takut berlebihan terhadap kenaikan berat badan. Usahakan untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan penambahan berat badan, meskipun Anda kekurangan berat badan. berpengaruh pada Anda. harga diri
Selain itu, gejala obsesif-kompulsif juga sering muncul. Misalnya, banyak pasien yang terus-menerus disibukkan dengan memikirkan makanan. Beberapa mungkin merupakan penimbun atau penimbun obsesif.
Anoreksia dibagi menjadi dua subtipe. Ada jenis pakan terbatas dan jenis “pengumpanan kantong dan pembersihan”. Terbatas: Menyeimbangkan penurunan berat badan dengan diet, puasa, olahraga berlebihan. Pesta makan dan pembersihan: makan dalam jumlah besar atau kecil, kemudian muntah atau minum obat pencahar atau olahraga berlebihan. .
Tentu saja anoreksia bisa sangat berbahaya bagi tubuh. Seiring waktu, orang yang menderita penyakit ini mungkin mengalami penipisan tulang, kemandulan, serta rambut dan kuku rapuh. Dalam kasus yang parah, anoreksia dapat menyebabkan kegagalan jantung, otak, multi-organ, dan kematian. Bulimia nervosa
Seperti anoreksia, bulimia berkembang pada masa remaja dan dewasa dan lebih sering terjadi pada wanita. Penderita bulimia sering kali makan berlebihan dalam jangka waktu tertentu.
Bulimia nervosa ditandai dengan episode makan berlebihan yang berulang-ulang dan pengobatan kompensasi seperti muntah, puasa, olahraga berlebihan, dan kombinasi keduanya. Selama pesta makan, pasien biasanya merasa tidak bisa berhenti makan atau mengontrol asupannya.
Bulimia nervosa mirip dengan anoreksia dan makan berlebihan. Namun, penderita bulimia biasanya mampu mempertahankan berat badannya relatif normal. Gejala-gejalanya meliputi: Episode makan berlebihan yang berulang-ulang. Perawatan kompensasi untuk mencegah penambahan berat badan.
Efek samping bulimia antara lain peradangan, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar ludah, kerusakan gigi, refluks asam, iritasi usus, dehidrasi parah, dan gangguan hormonal. Dalam kasus yang parah, bulimia dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar elektrolit, seperti natrium, kalium, dan kalsium. Kondisi ini dapat menyebabkan stroke dan serangan jantung.3. gangguan makan berlebihan (BED)
Gangguan makan berlebihan (BED) adalah salah satu penyakit kronis yang paling umum terjadi pada remaja. Penderitanya memiliki gejala yang mirip dengan bulimia.
Misalnya, mereka biasanya makan dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, mereka kurang bisa mengontrol makan berlebihan.
Namun, mereka tidak membatasi kalori atau membuang makanan untuk mengimbangi makan berlebihan. Berikut gejala umumnya: Makan dalam jumlah banyak dan cepat hingga merasa lapar. Perasaan sedih, seperti malu, jijik, atau bersalah, saat memikirkan untuk makan berlebihan.
Itu Penderita MS sering makan berlebihan dan mungkin tidak memilih makanan bergizi. Hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi medis seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Berikut pengertian gangguan makan, jenis dan gejalanya. Jika Anda mengalami gangguan makan, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan segera. Tonton video “Jika Anak Mengalami Gangguan Makan” (baris/baris)